Pemakaian Warna Dalam Interaksi Manusia Dan Komputer
Dalam sebuah interaksi antara manusia dengan komputer penggunaan variasi warna dapat berfungsi sebagai :
- Pengelompokan
- Asosiasi Informasi
Highlight atau membedakan antara sebuah informasi penting dengan informasi biasa
- Komponen Layar
- Status informasi
Dalam pemilihan warna dalam sebuah desain terdapat beberapa masalah yang umum dijumpai, misalnya :
Warna
Warna absolut yang sangat terang dapat digunakan sebagai pembeda, namun apabila warna jenis tersebut terlalu banyak digunakan, maka pengguna akan merasa "pusing". Efek tersebut tentu saja sesaat bagus untuk dipandang tetapi akan menyakitkan mata apabila di pandang terlalu lama.
Sensitivitas mata terhadap Warna
Secara umum, warna dalam jangkauan spectrum sedang akan lebih mudah dikenali. Sedangkan jika sebuah warna dalam jangkauan spectrum warna tinggi akan sangat mudah menarik perhatian. Sebuah teroi dari Lawrence Rowe menyatakan bahwa sensitifitas penglihatan manusia untuk warna melalui sebuah bagian di retina yang disebut sebagai cones, dari bagian hanya terlihat tiga warna domain yaitu RGB. Selain itu semakin tua usia seseorang, maka sensitifitas terhadap warna juga semakin berkurang sehingga perlu di pertimbangkan tentang penggunaan warna yang terang bagi segmen pengguna yang berusia lebih tua
Buta Warna
Sebuah studi independen menyatakan bahwa rata-rata populasi orang yang buta warna mencapai 9% hingga 15% dari keseluruhan manusia, dan dari sekian banyak yang menderita buta warna, 8% diantaranya adalah laki-laki. Selain buta warna total, terdapat buta warna sebagian, yaitu buta warna merah (rotanopia), buta warna hijau (deuteranopia), dan buta warna biru (tritanopia). Beberapa orang juga seringkali disebut sebagai buta warna, meski sebenarnya meraka hanya kesulitan untuk membedakan serta menyebutkan jenis warna yang mereka lihat
Perbedaan Budaya
Dengan beragamnya budaya, serta beda persepsi disetiap tempat dan lingkup organisasi tentang warna, maka pemilihan warna dalam sebuah desain haruslah sangat diperhatikan. Misal warna merah di Amerika di anggap sebagai perlambangan kematian, dan di bidang perfilman dianggap sebagai tanda bahaya dan di India dianggap sebagai lambang film dewasa.
Dari berbagai masalah yang telah disebutkan di atas, maka dalam pemilihan warna sebaiknya mengikuti panduan sebagi berikut:
- Sebelum pemberian warna dilakukan, buat desain terlebih dahulu dalam mode monokrom (hitam putih). Hal ini dilakukan agar pengelompokan elemen dapat terlihat jelas sebelum proses pewarnaan.
- Gunakan warna dengan efisien, efisien tidak berarti menggunakan warna seminimal mungkin tetapi lebih mengarah pada penggunaan warna yang tepat sasaran.
- Untuk warna yang berfungsi sebagai pembeda antar kelompok, gunakan paduan warna yang kontras. Hal ini mengingat masalah buta warna seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
- Gunakan paduan warna yang harmonis, dengan kata lain, paduan warna yang baik bisa didapat dari sebuah color scheme atau skema warna yang memadukan warna tanpa rasa kontras yang "menyakitkan". Telah banyak utilitas yang mampu memadukan warna secara harmonis.
Warna terbentuk dari :
1. Hue (Corak)
- Bentuk dari bermacam-macam warna dalam corak yang berbeda. Semakin tinggi nilai suatu corak, semakin cerah dan jelas warna yang ditampilkan.
2. Intensity (Intensitas)
- Merupakan kecerahan dari suatu warna
3. Saturation (Kejenuhan atau jumlah putih pada warna)
- Semakin sedikit unsur putih dari suatu warna, semakin gelap warna itu. Semakin banyak jumlah unsur putih, semakin jenuh warna itu.
Warna dapat dibedakan menjadi 150 hue, 7 juta kombinasi intensitas dan kejenuhan serta 11 warna.
Kombinasi warna terbaik :
LATAR BELAKANG
|
GARIS TIPIS DAN TEKS
|
GARIS TEBAL DAN TEKS
|
Putih
|
Biru (94%), Hitam (63%), Merah (25%)
|
Hitam (69%), Biru (63%), Merah (31%)
|
Merah
|
Kuning (75%) , Putih (56%), Hitam (44%)
|
Hitam (50%), Kuning (44%), Putih (44%), Cyan (31%)
|
Hijau
|
Hitam (100%), Biru (56%), Merah (25%)
|
Hitam (69%), Merah (63%), Biru (31%)
|
Hitam
|
Putih (75%), Kuning (63%)
|
Kuning (69%), Putih (59%), Hijau (25%)
|
Biru
|
Putih (81%), Kuning (50%), Cyan (25%)
|
Kuning (38%), Magenta (31%), Hitam (31%), Cyan (31%), Putih (25%)
|
Cyan
|
Biru (69%), Hitam (56%), Merah (37%)
|
Merah (56%), Biru (50%), Hitam (44%), Magenta (25%)
|
Magenta
|
Hitam (63%), Putih (56%), Biru (44%)
|
Biru (50%), Hitam (44%), Kuning (25%)
|
Kuning
|
Merah (63%), Biru (63%), Hitam (56%)
|
Merah (75%), Biru (63%), Hitam (50%),
|
Kombinasi warna terburuk :
LATAR BELAKANG
|
GARIS TIPIS DAN TEKS
|
GARIS TEBAL DAN TEKS
|
Putih
|
Kuning (100%), Cyan (94%)
|
Kuning (94%), Cyan (75%)
|
Merah
|
Magenta (81%) , Biru (44%), Hijau dan Cyan (21%)
|
Biru (81%), Magenta (31%)
|
Hijau
|
Cyan (81%), Magenta (50%), Kuning (37%)
|
Cyan (81%), Magenta dan Kuning (44%)
|
Hitam
|
Biru (89%), Merah (44%), Magenta (25%)
|
Biru (81%), Magenta (31%)
|
Biru
|
Hijau (62%), Merah dan Hitam (37%)
|
Hijau (44%), Merah dan Hitam (31%)
|
Cyan
|
Hitam (81%), Kuning (75%), Putih (31%)
|
Kuning (69%), Hijau (62%), Putih (56%)
|
Magenta
|
Hijau (75%), Merah (56%), Cyan (44%)
|
Cyan (81%), Hijau (69%), Merah (44%)
|
Kuning
|
Putih dan Cyan (81%)
|
Putih (81%), Cyan (56%), Hijau (25%),
|
Saat membuat aplikasi, para desainer harus memahami psikologi warna agar pencampuran warna tidak membuat mata merasa tidak nyaman dan cepat lelah karena mata harus melakukan penyesuaian dengan warna tampilan yang digunakan.
Aspek-aspek dalam pemakaian warna :
1. Aspek Psikologis
- Hindari pemakaian warna yang tajam dan simultan. Warna merah, jingga, kuning dan hijau dapat dilihat bersama-sama tetapi cyan, biru dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah
- Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis, dan bentuk yang sangat kecil. Penglihatan tidak diset untuk memandang sesuatu yang terperinci, tajam serta bergelombang pendek
- Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru
- Perlu pengaturan pencahayaan di dalam ruangan karena warna akan berubah ketika cahaya berubah
- Hindari penempatan warna merah dan hijau secara berseberangan pada tampilan skala besar, gunakan warna biru dan kuning
2. Aspek Perseptual
- Tidak semua warna bisa dibaca, secara umum warna latar belakang cenderung lebih gelap.
3. Aspek Kognitif
- Jangan menggunakan warna yang berlebihan
- Warna yang sama membawa “pesan” yang berbeda
- Urutan warna sesuai dengan posisi spektralnya
- Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian
- Waspadalah terhadap manipulasi warna secara tak linear pada layar tampilan dan bentuk cetakan
Paduan Warna Pada Manusia - Komputer [IMK]
Reviewed by Wahyumiftahulhuda
on
April 03, 2014
Rating:
Tidak ada komentar: